FILM TENTANG TEKNOLOGI MASA DEPAN

Yulia Kusumah

Updated on:

Film tentang teknologi masa depan menggambarkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi kehidupan manusia di masa depan. Film tersebut seringkali menggambarkan ide-ide futuristik seperti robot, kendaraan terbang, kecerdasan buatan, eksplorasi luar angkasa, dan sebagainya.

Film tentang teknologi masa depan

Film ini biasanya mengeksplorasi konsekuensi positif dan negatif dari teknologi canggih, serta memunculkan pertanyaan etis dan filosofis terkait penggunaan teknologi tersebut.

BLADE RUNNER (1982)

“Blade Runner” adalah film science fiction yang dirilis pada tahun 1982 dan disutradarai oleh Ridley Scott. Film ini didasarkan pada novel klasik karya Philip K. Dick berjudul “Do Androids Dream of Electric Sheep?”.

Film ini mengambil latar di Los Angeles pada tahun 2019, di mana manusia dan replika (android ciptaan manusia yang tidak bisa dibedakan dari manusia asli) hidup bersama. Cerita film ini berkisah tentang seorang “Blade Runner” bernama Rick Deckard (diperankan oleh Harrison Ford) yang diberi tugas untuk memburu dan “pensiun” empat replika yang melarikan diri ke Bumi.

Blade Runner tahun 1982

Salah satu aspek yang membuat “Blade Runner” begitu ikonik adalah visualnya yang futuristik dan noir, yang dipuji karena menciptakan atmosfir yang kuat dan memikat. Dari sisi yang lain, film ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti kehidupan manusia, moralitas, hak asasi manusia, dan apa yang membuat seseorang menjadi manusia.

Selain itu, film ini juga dipuji karena skor musiknya yang ikonik yang diciptakan oleh Vangelis, yang memberikan nuansa yang mendalam dan melankolis kepada film ini. Karya seni visual, desain produksi, dan efek khusus yang canggih juga menjadi faktor lain yang membuat “Blade Runner” dianggap sebagai salah satu film klasik dalam genre sci-fi.

Meskipun film ini tidak mendapat kesuksesan besar secara komersial saat dirilis, namun seiring berjalannya waktu, “Blade Runner” telah diakui sebagai film kultus yang mempengaruhi banyak film-film selanjutnya dalam genre yang sama. Pada tahun 2017, sekuel dari film ini, “Blade Runner 2049”, juga dirilis dan mendapat banyak pujian.

GHOST IN THE SHELL (1995)

Ghost in the Shell (1995) adalah sebuah film animasi sci-fi yang berasal dari Jepang, disutradarai oleh Mamoru Oshii dan diproduksi oleh Production I.G. Film ini didasarkan pada manga karya Masamune Shirow yang juga berjudul sama. Ghost in the Shell merupakan salah satu film anime yang sangat berpengaruh dalam sejarah perfilman animasi.

Film ini berlatar di dunia futuristik di mana teknologi cybernetic telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia. Cerita film ini mengikuti Major Motoko Kusanagi, seorang agen cyborg dari Section 9 – sebuah unit anti-terorisme yang bekerja untuk menghadapi ancaman cyber di Jepang. Major Kusanagi dan timnya menyelidiki kasus “The Puppet Master”, seorang hacker jenius yang dapat memasuki pikiran manusia dan mengendalikannya.

Ghost in the Shell (1995)

Kisah dalam Ghost in the Shell menggali banyak tema filosofis, antara lain tentang identitas, keberadaan, dan hubungan antara manusia dan teknologi. Film ini juga memiliki elemen cyberpunk yang kuat, dengan dunia yang dihuni oleh mesin, hacker, dan konspirasi pemerintah.

Visual dalam film ini juga sangat mencolok, dengan penggunaan animasi tangan dan komputer yang menghasilkan gambaran dunia futuristik yang kaya dan detail. Soundtrack yang disusun oleh Kenji Kawai juga menambah atmosfer yang mendalam dan misterius dalam film tersebut.

Ghost in the Shell (1995) dianggap sebagai salah satu film anime klasik yang harus ditonton oleh penggemar animasi dan juga penikmat film sci-fi. Film ini menjadi inspirasi bagi banyak karya lainnya, baik dalam bentuk film, anime, maupun video game.

EX MACHINA (2014)

“Ex Machina” adalah sebuah film fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2014, disutradarai oleh Alex Garland dan dibintangi oleh Alicia Vikander, Domhnall Gleeson, dan Oscar Isaac. Cerita film ini berfokus pada seorang programmer muda bernama Caleb Smith (diperankan oleh Gleeson) yang diundang untuk mengunjungi rumah miliarder CEO perusahaan teknologi bernama Nathan Bateman (diperankan oleh Isaac). 

Nathan mengundang Caleb untuk melakukan uji Turing pada sebuah robot humanoid canggih bernama Ava (diperankan oleh Vikander) untuk menentukan sejauh mana kecerdasan buatan Ava dapat meniru perilaku manusia.

Selama waktu yang dihabiskan Caleb di rumah Nathan, dia semakin terpesona dengan kemampuan dan kepribadian Ava. Namun, seiring berjalannya waktu, Caleb juga menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di balik kecerdasan buatan Ava dan motif sebenarnya di balik eksperimen yang sedang dilakukan oleh Nathan.

Ex Machina tahun 2014,

“Ex Machina” menggali banyak tema filosofis, seperti kecerdasan buatan, hubungan antara manusia dan teknologi, etika dalam pengembangan kecerdasan buatan, dan juga pertanyaan tentang apa yang membuat seseorang menjadi manusia. Film ini mendapat banyak pujian dari para kritikus karena cerita yang menarik, penyutradaraan yang cemerlang, dan penampilan yang kuat dari para pemeran utamanya.

Dengan visual yang indah, suasana yang tegang, dan pertanyaan moral yang diajukan, “Ex Machina” adalah film yang menghadirkan pikiran-pikiran provokatif tentang masa depan teknologi dan interaksi manusia dengan kecerdasan buatan.

MINORITY REPORT (2002)

“Minority Report” adalah sebuah film fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2002 yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan dibintangi oleh Tom Cruise. Film ini didasarkan pada cerita pendek karya Philip K. Dick yang berjudul sama.

Film ini berlatar di masa depan tahun 2054 di mana teknologi prakiraan kejahatan digunakan untuk mencegah kejahatan sebelum terjadi. Dengan bantuan tiga orang “precogs” yang memiliki kemampuan untuk melihat kejadian masa depan, Departemen Pre-Crime berhasil mencegah kejahatan sebelum pelakunya menjalankan aksinya.

Minority Report tahun 2002

Tom Cruise berperan sebagai Kepala Unit Pre-Crime John Anderton, yang menjadi target setelah precogs menunjukkan bahwa dia akan membunuh seseorang yang belum dikenalnya. Anderton menjadi buronan dan mulai menyelidiki konspirasi di balik sistem Pre-Crime yang sepertinya tidak semurni yang dia kira.

Selama penyelidikannya, Anderton berusaha memahami dilema moral di balik sistem Pre-Crime yang memunculkan pertanyaan tentang kebebasan, determinisme, dan etika. Dia juga menemukan bahwa teknologi bisa dimanipulasi untuk kepentingan politik dan kekuasaan.

Film ini menawarkan gambaran yang mencekam tentang masa depan di mana privasi individu dan hak asasi manusia bisa terancam oleh kemajuan teknologi. Dengan twist plot yang menegangkan dan pertimbangan filosofis yang dalam, “Minority Report” menjadi salah satu film fiksi ilmiah yang membangkitkan pertanyaan penting tentang masa depan manusia dan moralitas teknologi.

THE MATRIX (1999)

The Matrix adalah film fiksi ilmiah laga yang dirilis pada tahun 1999 yang disutradarai oleh Wachowski siblings, yaitu Lana Wachowski dan Lilly Wachowski. Film ini dibintangi oleh Keanu Reeves, Laurence Fishburne, Carrie-Anne Moss, Hugo Weaving, dan Joe Pantoliano.

The Matrix bercerita tentang dunia di mana manusia hidup dalam suatu realitas yang disimulasikan oleh mesin cerdas yang memerintah mereka. Keanu Reeves berperan sebagai Neo, seorang komputer hacker yang kemudian terlibat dalam perlawanan melawan mesin-mesin tersebut. Dia diperkenalkan kepada “realitas” sejati oleh Morpheus (diperankan oleh Laurence Fishburne), yang membawa Neo ke dalam pertempuran antara manusia dan mesin.

The Matrix tahun 1999

Film ini terkenal dengan adegan laga yang spektakuler dan penggunaan efek visual yang inovatif. Konsep-konsep filsafat dan ilmiah yang rumit, seperti simulasi realitas, kesadaran diri, dan pilihan bebas, juga menjadi tema utama dalam film ini.

The Matrix menjadi salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah perfilman, baik dari segi cerita, visual, maupun pesan yang disampaikannya. Kesuksesan film ini memunculkan dua sekuel, yaitu The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolutions, serta beberapa proyek media lainnya yang terkait dengan waralaba The Matrix.

READY PLAYER ONE (2018)

Ready Player One adalah film fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2018 yang disutradarai oleh Steven Spielberg, berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Ernest Cline. Film ini menggabungkan unsur-unsur fiksi ilmiah, fantasi, dan petualangan dengan latar belakang dunia virtual yang disebut OASIS.

Cerita dalam film ini berlatar di masa depan, di mana masyarakat dunia lebih memilih menghabiskan waktunya di OASIS, sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh James Halliday, seorang jenius pembuat game. Setelah Halliday meninggal, ia meninggalkan sebuah tantangan untuk menemukan tiga kunci dalam OASIS yang akan membuka pintu ke sebuah harta karun yang sangat besar.

Ready Player One tahun 2018

Kisah dimulai ketika karakter utama, Wade Watts (diperankan oleh Tye Sheridan), bersama dengan teman-temannya, Artemis (diperankan oleh Olivia Cooke) dan pemain-pemain lainnya, berusaha untuk menemukan kunci-kunci tersebut sebelum IOI, perusahaan jahat yang ingin mengendalikan OASIS, berhasil melakukannya.

Film ini memperlihatkan petualangan yang seru dan penuh aksi dalam dunia virtual yang penuh dengan referensi budaya populer dari tahun 80-an. Para karakter harus menghadapi berbagai rintangan dan bahaya dalam perjalanan mereka mencari kunci-kunci tersebut, sambil belajar tentang kekuatan persahabatan dan keberanian.

Ready Player One juga menggambarkan kritik sosial terhadap ketergantungan manusia pada teknologi serta kepentingan perusahaan besar yang ingin mengendalikan dunia virtual untuk keuntungan mereka sendiri. Dengan visual yang memukau dan cerita yang seru, film ini berhasil menjadi salah satu film yang disukai oleh para penggemar fiksi ilmiah dan penggemar budaya populer.

ROBOCOP (1987)

“RoboCop” adalah film fiksi ilmiah dan aksi yang dirilis pada tahun 1987. Film ini disutradarai oleh Paul Verhoeven dan dibintangi oleh Peter Weller sebagai tokoh utama, RoboCop. Berikut adalah detail lengkap tentang film “RoboCop”:

RoboCop tahun 1987

Sinopsis:

Film ini berlatar di kota fiksi Detroit di masa depan yang korup dan kekacauan. Ceritanya mengikuti perjalanan seorang polisi yang bernama Alex Murphy (diperankan oleh Peter Weller), yang ditembak dan dinyatakan tewas oleh geng kriminal yang kejam. Kemudian, Alex diubah menjadi cyborg oleh perusahaan multi-nasional bernama Omni Consumer Products (OCP) untuk menjadi RoboCop, sebuah robot polisi super canggih yang dibuat untuk membersihkan kejahatan di kota.

Konflik:

RoboCop kemudian mulai mencoba untuk menemukan kembali ingatan manusianya dan menemui orang-orang yang bertanggung jawab atas kematiannya. Dia harus menghadapi konflik internal antara teknologi dan manusia, serta konspirasi di balik rencana jahat perusahaan OCP yang ingin mengendalikan kota dengan robot-robot mereka.

Elemen Film:

  • Aksi: Film ini penuh dengan adegan aksi yang menegangkan dan efek khusus yang revolusioner untuk zamannya.
  • Satire: “RoboCop” juga mengandung elemen satir yang mengkritik birokrasi, pemerintah, dan korporasi besar yang kejam.
  • Narasi: Cerita film membawa penonton melalui perjalanan emosional dan pertarungan batin RoboCop antara manusia dan mesin.
  • Karakter: Karakter- karakter dalam film, terutama RoboCop sendiri, digambarkan dengan kompleksitas psikologis yang menarik bagi penonton.

Pengaruh:

“RoboCop” telah menjadi film klasik dalam genre fiksi ilmiah dan aksi, dan telah mempengaruhi banyak karya seni populer lainnya. Film ini berhasil menciptakan ikon budaya populer dan memberikan kontribusi besar terhadap genre film aksi dan fiksi ilmiah. Keberhasilan film ini kemudian melahirkan sekuel, adaptasi TV, dan reboot.

Itulah detail tentang film “RoboCop” (1987). Dengan cerita yang mendalam, adegan aksi yang menarik, dan tema yang relevan, film ini menjadi salah satu karya yang terus diingat dan dihormati dalam sejarah perfilman.

ELYSIUM (2013)

“Elysium” merupakan film sci-fi yang dirilis pada tahun 2013, disutradarai oleh Neill Blomkamp. Film ini menampilkan Matt Damon sebagai pemeran utama, bersama dengan Jodie Foster, Sharlto Copley, dan Alice Braga.

Film ini berlatar di tahun 2154, di mana Bumi telah menjadi tempat yang terlalu tercemar, overpopulated, dan kekayaan serta teknologi terpusat di stasiun luar angkasa mewah bernama Elysium. Elysium adalah lingkungan yang indah dan megah, hanya dihuni oleh elit kelas atas yang hidup dalam kemewahan dan keamanan sementara penduduk Bumi yang miskin dan terpinggirkan harus bertahan dalam kondisi yang keras dan tanpa akses ke perawatan medis yang dibutuhkan.

Elysium tahun 2013

Pemeran utama, Max (diperankan oleh Matt Damon), adalah seorang mantan narapidana yang bermimpi untuk pergi ke Elysium demi menyembuhkan penyakitnya yang mematikan. Ketika kesempatan itu datang, Max harus berhadapan dengan kekuatan militer Elysium yang dipimpin oleh Sekretaris Pertahanan Delacourt (diperankan oleh Jodie Foster) yang tidak akan berhenti untuk mencegahnya.

Film ini menggambarkan ketimpangan sosial yang nyata yang ada di dunia kita saat ini, dengan menyoroti ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan perbedaan status sosial. Ditambah dengan adegan laga yang intens dan efek visual yang memukau, “Elysium” menyajikan pesan yang mendalam tentang kesenjangan sosial dan dampaknya pada masyarakat.

Secara keseluruhan, “Elysium” adalah film yang menghibur sekaligus memicu pemikiran tentang isu-isu sosial yang relevan, serta bagaimana kita sebagai masyarakat bisa berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.

ALTERED CARBON (2018)

Altered Carbon adalah sebuah serial televisi fiksi ilmiah yang pertama kali tayang di Netflix pada tahun 2018. Cerita Altered Carbon berdasarkan pada novel karya Richard K. Morgan yang memiliki judul yang sama. Serial ini mengambil latar di masa depan yang jauh di mana teknologi telah mengubah kehidupan manusia secara drastis.

Pada masa depan ini, manusia telah berhasil menemukan cara untuk menyimpan kesadaran atau pikiran seseorang dalam sebuah “stack”, yang merupakan sebuah perangkat teknologi yang ditanamkan di tulang belakang. Dengan cara ini, seseorang bisa memindahkan stack-nya ke dalam tubuh berbagai macam bentuk dan ukuran, yang dikenal sebagai “sleeves”. Hal ini membuat manusia dapat hidup selama berabad-abad, asalkan mereka memiliki kekayaan yang cukup untuk membeli sleeve baru.

Altered Carbon tahun 2018

Kisah Altered Carbon dimulai dengan Takeshi Kovacs, seorang mantan tentara yang disebut sebagai Envoy, yang terbangun dari tidurnya setelah berabad-abad dalam “penjara tidur” untuk menyelidiki pembunuhan seorang orang kaya yang ternyata adalah pemilik sleeve lamanya. Dalam perjalanannya, Kovacs harus menghadapi berbagai konspirasi, pengkhianatan, dan intrik politik yang melibatkan orang-orang yang powerfull dan berkuasa di kota itu.

Serial ini menawarkan nuansa noir futuristik yang gelap dan kompleks, dengan aksi yang mendebarkan dan twist cerita yang menarik. Altered Carbon juga mengangkat berbagai isu etika dan moralitas seputar penggunaan teknologi stack dan sleeve yang mengubah dunia manusia secara radikal. Dengan visual yang spektakuler dan karakter yang kompleks, Altered Carbon menjadi salah satu serial fiksi ilmiah yang cukup sukses dan populer di platform Netflix.

KESIMPULAN

Dalam film tentang teknologi masa depan, penonton disajikan dengan gambaran yang sangat menarik dan futuristik tentang perkembangan teknologi. Dari kecerdasan buatan hingga kendaraan otonom, segala hal yang dianggap sebagai mimpi di masa lalu kini menjadi kenyataan di layar lebar. Melalui film ini, kita diingatkan tentang potensi luar biasa dan tantangan yang mungkin muncul seiring dengan kemajuan teknologi.

Sebagai penutup, film tersebut berhasil memberikan inspirasi dan refleksi bagi penonton tentang bagaimana kita sebagai manusia dapat menjaga keseimbangan antara teknologi canggih dan nilai-nilai kemanusiaan. Semoga film ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi terus berkembang, keberadaan kita sebagai manusia tidak boleh tergantikan oleh ciptaan buatan.